cover
Contact Name
Putu Mega Putra
Contact Email
megabizland@gmail.com
Phone
+6285227679500
Journal Mail Official
info@paris.ipb-intl.ac.id
Editorial Address
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Jalan Kecak, No. 12, Gatot Subroto Timur Denpasar - Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
ISSN : -     EISSN : 28283325     DOI : https://doi.org/10.22334/paris
Core Subject : Economy, Social,
Paris memuat publikasi ilmiah di bidang pendidikan, pariwisata, bisnis dan kewirausahaan. dengan cakupan bidang sebagai berikut tetapi tidak hanya terbatas pada: 1. Pendidikan pariwisata, 2. Pengembangan kepariwisataan, 3. Pariwisata Berkelanjutan, 4. Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal, 5. Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal, 6. Pengembangan Ekonomi, Bisnis digital, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM, 7. Seni, sastra, dan budaya, serta integrasi nasional dan harmoni sosial dalam bidang pariwisata.
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis" : 23 Documents clear
Analisis perancangan sistem registrasi daya tarik wisata medewi Christina Risma Lovieta; Ni Ketut Yantini; I Gusti Ayu Ngurah Astiti; Ida Bagus Samudra Wijaya kusuma; I Kadek Doni Setiawan; Kadek Indra Kurniawan; Ni Wayan Rena Mariani
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.271

Abstract

Penerapan sistem informasi yang tepat di Desa Medewi dapat menjadi kekuatan tambahan yang dilihat dari kurangnya sistem informasi kepariwisataan khususnya pada registrasi kunjungan wisatawan di setiap daya tarik wisata. Dalam artikel ini peneliti merekomendasikan sistem registrasi kunjungan daya tarik wisata yang berisi tentang informasi dari wisatawan mengenai identitas pribadi, asal wisatawan berkunjung, atraksi atau aktivitas yang menjadi favorit di setiap daya tarik wisata yang ada, serta laporan pemasukan yang berisi tentang informasi terkait pendapatan yang diperoleh dari kunjungan wisatawan melalui penjualan tiket masuk yang dimana pengelola akan mengetahui jumlah pendapatan dari daya tarik wisata yang ada dan yang terakhir ada laporan. Pada penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif, yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji rancangan sistem registrasi daya tarik wisata yang sesuai dengan kebutuhan sistem informasi pariwisata di Desa Medewi. Sistem registrasi yang dirancang oleh peneliti ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata khususnya dalam mendukung pendataan kunjungan wisatawan untuk mengetahui tingkatan kunjungan dari tahun ke tahun yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas, baik untuk pelayanan ataupun ketersediaan informasinya. The application of the right information system in Medewi Village can be an additional strength as seen from the lack of a tourism information system, especially in the registration of tourist visits at every tourist attraction. In this article the researcher recommends a tourist attraction visit registration system which contains information from tourists regarding personal identity, where tourists visit, favorite attractions or activities in each existing tourist attraction, as well as income reports which contain information related to the income earned. from tourist visits through the sale of entrance tickets where the manager will find out the amount of income from existing tourist attractions and finally there is a report. In this study, collecting data using a qualitative approach with thetype of research that is descriptive, which was carried out aimed at examining the design of a tourist attraction registration system that fits the needs of a tourism information system in Medewi Village. The registration system designed by this researcher is very influential on tourism development, especially in supporting data collection on tourist visits to determine the level of visits from year to year which can be used as a reference for development carried out to improve quality, both for services and information availability.
Strategi bertahan klumpu bali resort sanur pada masa pandemi covid – 19 Kadek Devi Hermawati; Putu Eka Wirawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.272

Abstract

Pandemi Covid – 19 yang menyerang seluruh dunia ini telah memberikan berbagai dampak yang buruk terhadap laju perekonomian dunia, khususnya dalam industri pariwisata. Bali sebagai salah satu ikon pariwisata di dunia pun tak luput terkena dampak dari adanya pandemi ini. Banyak hotel di Bali yang berhenti beroperasi dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar – besaran. Akan tetapi, masih terdapat beberapa hotel yang masih bertahan, salah satunya yaitu Klumpu Bali Resort Sanur. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi bertahan Klumpu Bali Resort Sanur pada masa pandemi Covid – 19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan dua sumber data. Adapun sumber data tersebut yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi non dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari teori – teori dalam buku maupun jurnal penelitian yang sudah ada dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dikaji untuk dapat dibandingkan antar teori dengan kenyataannya. Berdasarkan hasil penelitian, adanya pandemi ini menyebabkan penurunan secara drastis terhadap occupancy hotel. Adapun terdapat beberapa strategi yang dilakukan tim manajemen dari Klumpu Bali Resort Sanur tetap bertahan pada masa pandemi Covid - 19, yaitu antara lain: 1) Merubah pangsa pasar hotel, 2) Meningkatkan promosi secara online, dan 3) Melakukan pengurangan terhadap kompensasi karyawan. Adapun solusi yang dapat disarankan yaitu lebih meningkatkan promosi melalui media online, menambah pilihan paket menginap yang lebih menarik, serta lebih meningkatkan protokol kesehatan yang telah dijalankan. The Covid - 19 pandemic that has attacked the entire world has had various negative impacts on the pace of the world economy, especially in the tourism industry. Bali as one of the icons of tourism in the world also got the impact of this pandemic. Many hotels in Bali have stopped operating and have made massive layoffs. However, there are still several hotels that still survive, one of which is Klumpu Bali Resort Sanur. Therefore, this study aims to examine the survival strategy of Klumpu Bali Resort Sanur during the Covid - 19 pandemic. The method used in this study is descriptive qualitative, with two data sources. The data sources are primary data and secondary data. Primary data obtained from the results of non-observation and interviews. Secondary data was obtained from theories in existing books and research journals and documentation studies. The collected data is then studied to be able to compare the theory with the reality. Based on the results of the study, the existence of this pandemic caused a drastic decrease in hotel occupancy. There are several strategies carried out by the management team from Klumpu Bali Resort Sanur to stay afloat during the Covid - 19 pandemic, including: 1) Changing the hotel market share, 2) Increasing online promotions, and 3) Reducing employee compensation. The solutions that can be suggested are further increasing promotion through online media, adding more attractive stay package options, and further improving the health protocols that have been implemented.
Strategi penjualan kamar ulaman eco retreat pada masa pandemi covid-19 I Made Arya Yudha Saputra; Made Arya Astina
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.274

Abstract

Penelitian ini bertujuan unuk membahas bagaimana pihak Ulaman Eco Retreat dalam menjual kamar di masa pandemi covid-19. Pandemi covid-19 berdampak buruk bagi sektor pariwisata khususnya dibali yang mengakibatkan penurunan occupancy. Bedasarkan uraian tersebut maka penelitian ini merumuskan permasalahan berupa Bagaimana strategi penjualan kamar di Ulaman Eco Retreat di masa pandemi covid-19. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara wawancara, dokumentasi, dan observasi. Yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak Ulaman Eco Retreat serta mengamati secara langsung bagaimana strategi penjualan kamar disana selama masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan secara rinci mengenai hasil wawancara yang di dapat serta keseluruhan data yang ditemui dengan teori yang digunakan yaitu analisis SWOT serta populasi dan sampel. Hasil dari penelitian yang didapat yaitu berupa strategi yang dilakukan Ulaman Eco Retreat dalam melakukan penjualan kamar di masa pandemi covid-19. Beberapa strategi yang dilakukan diantaranya melakukan promosi pada platform digital, serta promosi pada pihak agent yang telah bekerja sama. Selain itu hal yang dapat meningkatkan penjualan kamar yaitu desain interior yang unik berupa bangunan yang terbuat dari bambu. This study aims to discuss how Ulaman Eco Retreat sells rooms during the covid-19 pandemic. The COVID-19 pandemic has had a negative impact on the tourism sector, especially in Bali, resulting in a decrease in occupancy. Based on this description, this study formulates a problem in the form of how to sell rooms at Ulaman Eco Retreat during the covid-19 pandemic. In collecting data in this study using interviews, documentation, and observation. Namely asking questions directly to the Ulaman Eco Retreat and observing firsthand how the room sales strategy there during the covid-19 pandemic. This study uses a qualitative descriptive analysis technique that describes in detail the results of the interviews obtained and the overall data encountered with the theory used, namely SWOT analysis as well as population and samples. The results of the research obtained are in the form of a strategy carried out by Ulaman Eco Retreat in selling rooms during the covid-19 pandemic. Some of the strategies carried out include promoting on digital platforms, as well as promotions to agents who have collaborated. In addition, things that can increase room sales are unique interior designs in the form of buildings made of bamboo.
Kualitas sirup berbahan dasar daun pandan wangi I Gede Sumalana Deva; Pande Putu Juniarta
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.275

Abstract

Tujuan dari penelitian Kualitas Sirup Berbahan Dasar Daun Pandan Wangi( Pandanus odoratissimus ) adalah untuk membuat sirup lain dari yang sudah ada dan daun pandan mudah dicari di pemukiman masyarakat dan juga banyak manfat dan kasiat dari daun pandan untuk manusia. Dan untuk mengetahui kualitas dari sirup daun pandan wangi berbahan campuran seperti gula, cmc, pewarna, vanili, ekstra pandan, dan air, dan memiliki kualitas rasa, aroma, tekstur dan warna, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa besar biaya yang diperlukan dalam pembuatan sirup daun pandan wangi pandanus odoratissimus. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, penelitian eksperimen ini dilakukan dengan membuat sirup daun pandan pandanus odoratissimus, kemudian diuji oleh 20 orang panelis dengan tes organoleptic, observasi dan analisi biaya. Hasil penelitian ini berupa kualitas sirup daunpandan sebagai bahan dasar daun pandan wangi menjadi sirup pandanus odoratissimus adalah enak dari segi rasa, beraroma wangi, testur lembut,serta memiliki kasiat untuk manusi. Dari hasil uji daya tahan sirup daun pandan wangi cepat basi ketika dibuka begitu saja, maka dari itu sirup diletakan ditempat yang dingin. Dari asil analisi biaya dalam pembuatan sirup daun pandan wangi pandanus odoratissimus membutuhkan biaya Rp.45.000 The purpose of the research on the Quality of Syrup Based on Wangi Pandan Leaves (Pandanus odoratissimus) is to make another syrup from the existing one and pandan leaves are easy to find in community settlements and also many benefits and benefits of pandan leaves for humans. And to determine the quality of the fragrant pandan leaf syrup made from a mixture of sugar, cmc, dye, vanilla, extra pandan, and water, and have the quality of taste, aroma, texture and color, then to determine the durability and analyze how much cost is required in making pandanus odoratissimus pandanus leaf syrup. The research approach used is experimental research, this experimental research was conducted by making pandanus odoratissimus pandan leaf syrup, then tested by 20 panelists with organoleptic tests, observation and cost analysis. The results of this study are the quality of pandan leaf syrup as the basic ingredient of fragrant pandan leaves into pandanus odoratissimus syrup, which is delicious in terms of taste, smells good, has a soft texture, and has properties for humans. From the results of the durability test, the fragrant pandan leaf syrup spoils quickly when opened, so the syrup is placed in a cool place. From the results of the cost analysis in the manufacture of fragrant pandan leaf syrup, pandanus odoratissimus costs Rp.45.000
Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi minat konsumen berkunjung kembali ke titik temu coffee ubud I Gusti Ayu Tria Desyanti; Ni Wayan Mega Sari Apri Yani
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan pengalaman pelanggan terhadap minat konsumen berkunjung kembali. Perkembangan bisnis kedai kopi dipengaruhi oleh perkembangan sosial ekonomi masyarakat dan pergeseran gaya hidup. Kondisi inilah yang memacu untuk tumbuhnya kedai-kedai kopi dengan mengusung konsep modernisasi dalam upaya meningkatkan minat konsumen berkunjung kembali. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi minat konsumen berkunjung kembali peneliti menyebarkan 30 kuesioner yang diisi langsung oleh tamu yang berkunjung ke Titik Temu Coffee Ubud. Kuesioner tersebut memuat lima dimensi kualitas pelayanan atau Service Quality yakni: kehandalan, bukti fisik, kepekaan, jaminan, dan empati. Lima dimensi kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction yakni : kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional, biaya. Dan lima dimensi pengalaman pelanggan atau Customer Experience yakni : sense, feel, think, act, relate. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ditemukan kesimpulan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata dari 15 dimensi sebesar 4,49 yang dapat dikategorikan sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang ditetapkan oleh pihak manajemen tercapai, dimana manajemen menginginkan seluruh dimensi kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, dan pengalaman pelanggan memperoleh kategori sangat baik. This study aims to analyze service quality, customer satisfaction and customer experience on consumer interest in returning. The development of the coffee shop business is influenced by the socio-economic development of the community and shifts in lifestyle. This condition has spurred the growth of coffee shops by carrying the concept of modernization in an effort to increase consumer interest in visiting again. To find out the factors that influence consumer interest in revisiting, the researchers distributed 30 questionnaires that were filled out directly by guests who visited Titik Temu Coffee Ubud. The questionnaire contains five dimensions of service quality, namely: reliability, physical evidence, sensitivity, assurance, and empathy. Five dimensions of customer satisfaction or Customer Satisfaction are: product quality, price, service quality, emotional, cost. And five dimensions of customer experience or Customer Experience, namely: sense, feel, think, act, relate. The data analysis technique used is descriptive quantitative analysis technique. The results of the study concluded that the overall average value of the 15 dimensions was 4.49 which could be categorized as very good. This shows that the target set by the management is achieved, where management wants all dimensions of service quality, customer satisfaction, and customer experience to be categorized as very good.
Penerapan standard operational procedure dalam penyiapan kamar vacant oleh room attendant di villa jempana kintamani I Made Ananda Daniswara; I Gusti Agung Mirah Sanjiwani
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.277

Abstract

Penerapan Standard Operational Procedure (SOP) yang kurang maksimal dapat menyebabkan terjadinya keluhan tamu. Room attendant sebagai bagian yang bertanggung jawab atas kebersihan kamar tamu memiliki peran penting dalam penerapan SOP, di mana penerapan SOP yang baik akan dapat menciptakan kepuasan tamu yang menginap di villa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan SOP dan faktor yang menjadi kendala dalam penyiapan kamar vacant oleh room attendant di Villa Jempana Kintamani. Data dikumpulkan dengan melakukan dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan pemilik villa dan room attendant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa room attendant sudah bekerja dengan baik, namun ada langkah-langkah SOP yang belum dilakukan seperti room attendant pada saat memulai membersihkan tidak searah jarum jam dengan alasan room attendant memulai membersihkan kamar mulai dari area yang paling kotor terlebih dahulu. Room attendant pada saat selesai membersihkan kamar tidak melakukan double check, dengan alasan meminimalkan waktu agar dapat membersihkan kamar yang lain dengan cepat. Beberapa faktor yang menjadi kendala penerapan SOP oleh room attendant adalah Tingkat hunian kamar yang tinggi, Kurangnya pemahaman terhadap SOP, Kurangnya waktu pengimplementasian SOP, Kurangnya pengawasan, Kurangnya evaluasi SOP secara berkala, Akses untuk melihat SOP yang terbatas. Pemilik Villa Jempana Kintamani sebaiknya memberikan pelatihan tentang SOP tersebut secara berkala baik secara teori maupun praktek dan juga memberikan Training di setiap minggunya. The implementation of Standard Operational Procedure (SOP) that is less than optimal can cause guest complaints. Room attendant as the part responsible for the cleanliness of guest rooms has an important role in the implementation of SOP, where the implementation of a good SOP will be able to create the satisfaction of guests staying in the villa. This research aims to find out the application of SOP and factors that become obstacles in the preparation of vacant rooms by room attendants at Villa Jempana Kintamani. Data is collected by conducting documentation, observations, and interviews with villa owners and room attendants. The results showed that the room attendant was working well, but there are SOP steps that have not been done such as room attendant when starting cleaning not clockwise on the grounds that the room attendant starts cleaning the room starting from the dirtiest area first. Room attendant when finished cleaning the room does not do double check, with the reason of minimizing the time in order to clean the other room quickly. Some of the factors that are obstacles to the application of SOP by room attendants are high room occupancy rates, Lack of understanding of SOP, Lack of SOP implementation time, Lack of supervision, Lack of periodic SOP evaluation, Access to view limited SOP. Villa owner Jempana Kintamani should provide training on the SOP periodically both in theory and practice and also provide training every week.
Perbandingan dua jenis kencur sebagai rekomendasi pembuatan jamu beras kencur Ida Wayan Reynata Wiratama; Anak Agung Ayu Arun Suwi Arianty
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.278

Abstract

Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mencari perbandingan dua jenis kencur yaitu kencur Bali dan Kencur jawa dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna saat di jadikan jamu beras kencur, serta mecari minat beli konsumen pada jamu beras kencur ini saat di jadikan sebuah produk hotel. Sampel pada penelitian ini berjumlah 35 orang, dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu jamu beras kencur Bali (P1) dari segi rasa mendapatkan kriteria manis, segi aroma mendapatkan kriteria sangat sedap, segi tekstur mendapatkan kriteria cair dan segi warna mendapatakan kriteria cukup menarik, kemudian jamu beras kencur Jawa (P2) dari segi rasa mendapatkan kriteria manis, segi aroma mendapatkan kriteria sedap, segi tekstur mendapatkan kriteria cair dan segi warna mendapatkan kriteria cukup menarik. Perbandingan kedua jenis kencur ini saat di jadikan jamu beras kencur ada pada segi aroma yang mana aroma dari kencur Bali (P1) lebih terasa atau menyengat daripada kencur Jawa (P2), pada pembuatan jamu beras kencur di sarankan menggunakan kencur Bali, karena memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan aroma yang sangat sedap. The purpose of this study is to find a comparison of two types of aromatic ginger or kencur, namely Balinese kencur and Javanese Kencur in terms of taste, aroma, texture and color when made into kencur rice herbal medicine or jamu beras kencur, as well as to find consumers' buying interest in this jamu beras kencur when it is made into a hotel product. The sample in this study was 35 people, with data collection methods, namely questionnaires, observations, and documentation. The results of this study are Balinese jamu beras kencur (P1) in terms of taste gets the sweet criteria, in terms of aroma gets very good criteria, in terms of texture gets liquid criteria and in terms of color gets quite attractive criteria, then Javanese jamu beras kencur (P2) in terms of taste gets the sweet criterion, in terms of aroma gets the criteria is delicious, in terms of texture gets liquid criteria and in terms of color gets quite interesting criteria. The comparison of these two types of kencur when made into jamu beras kencur is in terms of aroma where the aroma of Balinese kencur (P1) is more pronounced or pungent than Javanese kencur (P2), in making kencur rice herbal medicine or jamu beras kencur it is recommended to use Balinese kencur, because it has a taste that is not too sweet and a very pleasant aroma.
Penerapan prosedur check in oleh resepsionis di jambuluwuk oceano seminyak hotel Anak Agung Made Ratna Dewi; Muhamad Nova
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.279

Abstract

Guna bertahan pada persaingan bisnis hotel di Bali, setiap hotel harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pengunjung tamu, sehingga setiap staff yang bekerja pada hotel khususnya yang langsung berhubungan dengan tamu harus memberikan pelayanan yang maksimal yang sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan, salah satunya seksi resepsionis yang merupakan bagian departemen kantor depan harus memberikan kesan yang baik dari awal menangani tamu yaitu pada saat check-in. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, tujuan penulis melaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana resepsionis menerapkan prosedur check-in dan mengetahui hambatan dalam melaksanakan tugas resepsionis yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus tunggal, penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati resepsionis menerapkan prosedur check-in yang telah ditetapkan hotel lalu membandingkan penerapan yang sesuai dan tidak sesuai dengan SOP dan mewawancarai manajer kantor depan terkait hambatan yang dimiliki selama menerapkan proses check-in. Hasil penelitian ini berupa 4 dari 15 poin SOP yang tidak selalu diterapkan dimana resepsionis tidak memberikan welcome drink kepada tamu, tidak mengecek dengan seksama isi voucher, tidak menagih pembayaran kamar tamu dan tidak memberikan keramahtamahan yang sesuai dan hal ini dikonfirmasi oleh manajer kantor depan beserta dengan alasan tidak dilaksanakannya dengan baik keempat poin SOP. In order to survive in the hotel business competition in Bali, every hotel must provide the best service to every guest, so that every staff who works at the hotel, especially those directly handling the guests, must provide maximum service in accordance with established SOP, receptionist section which is part of the front office department must give a good impression from the beginning such as check-in. The data collection technique that the author uses is observation, interviews and documentation, This research is intended to find out Check-in Implementation based on SOP and knows the obstacles in carrying out the receptionist's duties in accordance with the standards that have been set. The research approach used is a qualitative approach with a single case study design, this research was conducted by observing the receptionist applying the check-in procedures that had been set by the hotel and then comparing the application that was suitable and not in accordance with the SOP and interviewed the front office manager regarding the obstacles they had during implementing check-in process. The results of this study are 4 out of 15 SOP points that are not always applied where the receptionist does not provide welcome drinks to guests, does not check carefully the contents of the voucher, does not collect guest room payments and does not provide appropriate hospitality and this is confirmed by the front office manager along with reasons for not properly implementing the four SOP points.
Upaya peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan soft skill dan hard skill di the westin resort & spa ubud pada masa pandemi covid-19 Dewa Ayu Nopita Dewi; Muhamad Nova
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.281

Abstract

Penelitiani ini i dilatarbelakangi i oleh kurang ioptimalnya i kinerja karyawan di The Westin Resort & Spa Ubud di i tengah i pandemi Covid-19 i yang sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelatihan soft skill dan hard skill yang diberikan pada masa sebelum dan selama pandemi serta persepsi stakeholder terhadap pemberian pelatihan-pelatihan tersebut guna meningkatkan kinerja karyawan pada masa pandemi Covid-19. Teknik i i pengumpulan i data i dalam penelitian ini i yaitu observasi ipartisipan, wawancara terstruktur, dan i studi dokumentasi i. Teknik i analisis i data i yang i digunakan i adalah i analisis i deskriptif i kualitatif i. Hasil i penelitian i menunjukkan i bahwa i jenis i pelatihan soft skill yang diberikan pada i masa i sebelum i dan i selama pandemi Covid-19 antara lain Hospitality Training dan Leadership Training. Sementara itu, terdapat 4 (empat) jenis pelatihan hard skill yang diberikan pada masa sebelum dan selama pandemi Covid-19 i antara lain 1). Operations Related Training, 2). Health, Safety, & Security Training, 3). Global Quality Program, dan 4). CTC (Commitment to Clean Training). Pemberian pelatihan-pelatihan tersebut dinilai efektif dan mampu meningkatkan kinerja karyawan serta pelatihan yang paling berperan penting di tengah pandemi Covid-19 yaitu Global Quality Program dan CTC (Commitment to Clean Training). This i research i is i motivated i by i the i less i than i optimal performance of employees at The Westin Resort & Spa Ubud in i the i midst i of ithe i ongoing Covid-19 i pandemic. This i study i aims i to i determine i the i types of i soft i skill i and i hard i skill i training i provided before i and during i the i pandemic i as i well i as stakeholder perceptions of the i provision of these trainings in order to i improve i employee performance during i the i Covid-19 i pandemic i. Data i collection i techniques i in i this i study i were participant observation i, structured interviews i, and documentation studies. The i data i analysis i technique i used i is i descriptive i qualitative i analysis i. The i results i showed i that i the i types i of soft skill training provided before and during the Covid-19 pandemic included Hospitality Training and Leadership Training. Meanwhile, there i are i 4 (four) types of hard skills training provided before and during the Covid-19 pandemic, including 1). Operations Related Training, 2). Health, Safety, & Security Training, 3). Global Quality i Program, and 4). CTC (Commitment to Clean Training). The provision of these trainings is considered effective and able to improve employee i performance i as well as the i training i that plays the i most important role in i the i midst i of i the i Covid-19 i i pandemic i, namely the i Global Quality Program and CTC (Commitment to Clean Training).
Analisis strategi pemasaran hotel prime plaza sanur pada masa pandemi covid-19 Putu Diah Chandraningsih; I Wayan Eka Sudarmawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i1.282

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada Hotel Prime Plaza Sanur, di Kabupaten Denpasar, Bali. Hotel berbintang empat ini mengalami penurunan occupancy akibat adanya pandemi covid-19, sehingga belum dapat mencapai target occupancy pada beberapa bulan terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Prime Plaza Hotel Sanur pada masa pandemi covid-19. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT sesuai dengan acuan Teori Albert Humphrey (1960) dan Kearns (1968) serta teori Kotler dan Keller (2012) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi (2012) dalam penerapan bauran pemasaran. Hotel Prime Plaza Sanur berhasil diciptakan beberapa strategi yaitu: strategi memperluas hubungan kerjasama dengan rekan bisnis, strategi meningkatkan promosi melalui social media, strategi membuat entertainment baru di dalam hotel, strategi menambahkan variasi menu, strategi memperluas target pasar domestik, strategi menciptakan variasi produk baru, strategi meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, dan strategi mempertahankan brand image hotel. Kesimpulan yang didapat adalah hasil dari strategi pemasaran yang dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan selama masa pandemi, dari kunjungan wisatawan bisnis dan masyarakat lokal yang ingin mengadakan private event dan juga berlibur. This research was conducted at Hotel Prime Plaza Sanur, in Denpasar Regency, Bali. This four-star hotel has experienced a decrease in occupancy due to the covid-19 pandemic, so it has not been able to reach the occupancy target in the last few months. The purpose of this study was to determine the marketing strategy carried out by Prime Plaza Hotel Sanur during the covid-19 pandemic. The types of data used are qualitative data and quantitative data. Data was collected by means of observation, interviews, and documentation. The data analysis technique uses SWOT analysis in accordance with the reference to the theory of Albert Humphrey (1960) and Kearns (1968) and the theory of Kotler and Keller (2012) in their book entitled Strategic Management (2012) in the application of the marketing mix. Hotel Prime Plaza Sanur has successfully created several strategies, namely: a strategy to expand cooperative relationships with business partners, a strategy to increase promotion through social media, a strategy to create new entertainment in the hotel, a strategy to add menu variations, a strategy to expand the domestic market target, a strategy to create new product variations, strategies to improve product and service quality, and strategies to maintain the hotel's brand image. The conclusion obtained is the result of the marketing strategy carried out as expected, the increasing number of tourist visits during the pandemic, from the visits of business tourists and local people who want to hold private events and also vacations..

Page 1 of 3 | Total Record : 23